CERITA YANG LAIN
---------------------------------
Nasi padang kalau dibungkus, porsi nasinya lebih banyak daripada makan di tempat.
Kenapa nasi Padang yang dibungkus bisa lebih banyak?
Ada sejarah panjang soal ini. Seorang pemerhati budaya Minang, Zulhendri membeberkan sejumlah alasan soal porsi nasi Padang ini. Menurut dia, orang Sumatera Barat sendiri menyebut restoran nasi Padang dengan sebutan rumah makan Ampera, singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat. Konon ceritanya, beberapa puluh tahun lalu, saat itu Indonesia sedang mengalami kesulitan ekonomi, harga yang melambung tinggi dan situasi politik yang bergejolak, menumbuhkan solidaritas.
?Apalagi saat itu harga daging yang menjadi komoditi rendang harganya sangat mahal, sehingga yang mampu menikmati kelezatan daging sapi dan daging ayam di restoran hanyalah orang berada,? ucap Zul yang juga mahasiswa tingkat akhir sejarah Minang di Universitas Andalas ini saat berbincang beberapa waktu lalu.
Kemudian, karena masyarakat Minang menyebut rumah makannya dengan sebutan Rumah Makan Ampera, ada rasa solidaritas dari pemilik rumah makan Padang kepada mereka yang membeli nasi dengan dibungkus. Ada anggapan kalau mereka yang membeli dibungkus, akan berbagi dengan keluarganya.
Karena itu, nasi dilebihkan dengan anggapan agar keluarga si pembeli bisa menikmati bersama nasi Padang itu.
Namun demikian, sebenarnya banyak sekali versi yang beredar di masyarakat tentang sejarah porsi nasi Padang ini. Sebagian orang menyebut porsi yang besar diberikan sebagai solidaritas pemilik restoran bagi pekerja kasar seperti kuli bangunan yang membutuhkan tenaga banyak usai bekerja keras.
Untuak Dunsanak (saudara) yang ingin menikmati nikmatnya Nasi padang, Silahkan langung merapat ke RM Sarantau Baru Di Batu Aji-Batam ya :)