Mie Ayam Bakso Sido Mampir H Ngatimin

Mie Ayam Bakso Sido Mampir H Ngatimin,mengedepankan rasa dan kualitas. Tanpa bahan pengawet dan obat obatan lainnya. 100% halal.

If you are the owner of this restaurant, to claim this restaurant for free.

Mie Ayam Bakso Sido Mampir H Ngatimin Location

Mie Ayam Bakso Sido Mampir H Ngatimin Maps

Mie Ayam Bakso Sido Mampir H Ngatimin Address	Jalan Pahlawan 132, Bogor, Indonesia, 16132.
Mie Ayam Bakso Sido Mampir H Ngatimin Website	Website Facebook
Mie Ayam Bakso Sido Mampir H Ngatimin Phone	+628138596 9501
Mie Ayam Bakso Sido Mampir H Ngatimin Opening Hours	Monday - Sunday : 10:00 - 21:00 Friday : 13:00 - 21:00

What people say about Mie Ayam Bakso Sido Mampir H Ngatimin

There is no review yet. You can be the first to review!

Mie Ayam Bakso Sido Mampir H Ngatimin Posts

First STEP BEFORE RENEW HALAL CERTIFICATION by MUI Dikit Tulisan : Dalam bisnis kuliner added value terpenting adalah dirasa dan kualitas produk. Maka penting konsentrasi itu dipusatkan di point ini. Sebagus apapun kita membungkus produk kita dengan iklan yang dahsyat atau packing yang ciamik tapi jika rasanya tidak memuaskan lidah konsumen, saya fikir inilah yang menjadi penyebab kenapa ramainya pengunjung hanya di awal awal pembukaan resto atau rumah makan. Karnanya jika mau berbisnis kuliner mesti mau "open mind" terutama untuk masalah "taste" yang lebih bisa diterima masyarakat luas. Kesalahannya kadang kita menganggap kelemahan produk kita sebagai keunggulan produk. Dengan dalil "lo ini khasnya produk kami". Padahal kekhasan produknya tidak bisa diterima kebanyakan lidah orang pada umumnya. Beda halnya jika "keunikan rasanya" memang bisa menyasar pada sekelompok orang yang memiliki selera sama dan mereka rela membeli mahal produk itu. Sehingga meski terjual dengan kuantitas tidak banyak tetap bisa mendapat profit besar. Wajib hukumnya sebagai pelaku usaha kuliner untuk mengamati prilaku konsumen dalam masalah "taste" ini. Karna itu masalah utama. Maka jika memulai usaha kuliner terjadi penurunan penjualan yang dikoreksi pertama adalah point taste ini. Apakah ada yang aneh, ada yang salah, ada yang ga cocok dilidah konsumen. Salah satu caranya untuk mengkoreksi produk kita, beli produk lain yang sejenis dan bandingkan. Akui jika ada kelebihan produk lain yang tidak kita miliki. Lalu koreksi produk kita. Misalnya jual ayam goreng. Ini produk yang sudah banyak dijual. Maka untuk mempertahankan agar penjualan sesuai target cari apa yang tidak ada di produk ayam goreng lainnya secara rasa. Karna jika sama saja, ketika konsumen menemukan produk lain yang punya nilai lebih sedikit saja pasti mereka pindah hati. Misalnya packingnya lebih bagus dari kita. Tapi kalo yang jadi nilai jual itu dirasa dan kualitas ayam gorengnya meski kompetitor kita packingnya lebih bagus misalnya mereka tidak mudah pindah ke lain hati. Karna yang bikin puas lidah dan perutnya kan bukan packingnya tapi ayam gorengnya. Rasa ayam goreng yang memberi mereka kepuasan itu yang dicari.kalo packing sebagus apapun pasti dibuang kan. Meski packing ini juga punya nilai penting sebagai silent marketing yang bisa mendongkrak penjualan tapi kualitas rasa dari produk yang dijual itu lebih penting lagi. Jangan sampai orang beli karna liat bungkusnya tapi besoknya lagi ga mau beli meski bungkusnya lebih bagus karna rasanya tidak enak. Ini menurut saya lo Buat semua kawan yang usaha kuliner, salam sukses selalu

Dalam semangkuk mie ayam ini Ada kisah perjuangan, cinta dan bakti. Yang setiap diurai cerita itu pasti ada genangan air yang bermain diujung mata. Ada rasa haru dan bahagia yang jelas bukan rasa sedih. Walaupun sebenarnya terkadang titian jalannya menyedihkan dan menyakitkan. Tapi ketika sudah menjadi masa lalu semua menjelma jadi haru. Ketika akhirnya pesan cintaNya sudah mampu difahami. Ya...semangkuk mie ayam ini mengambarkan banyak hal. Dan hanya mereka yang terpilih yang mampu memahaminya dalam setiap lembar mie yang dinikmatinya. "ga ada satupun yang bisa membuat saya marah kecuali saya ga bisa bayar anak buah saya seperti seharusnya." Lelaki yang saat ini tak lagi muda berkata dengan suara yang bergetar. Seakan sembari membayangkan perjalanan kisah hidupnya membangun usaha ini. Satu persatu kisahnya pun mengalir. Saat diusia belianya ia memutuskan merantau untuk membantu perekonomian keluarganya. Saat ia harus menaiki sepeda ontelnya menelusuri jalan menuju kota solo dari desa selama 2 jam untuk mengurusi ibunya di rumah sakit. Saat kemudian ia merasa diberi tanggung jawab besar sesaat setelah ibunya meninggal untuk menghantarkan adik adiknya agar memiliki kehidupan yang layak. Hingga sampai saat inipun diusia senjanya rasa tanggung jawab itu masih ada. Tanggung jawab yang tak pernah akan dilepasnya karna ia adalah anak tertua yang diamanahi. Ia memang bersuara keras. Seringnya keras kepala. Kadang orang salah memahami. Tapi darinya kami sering belajar kata memaafkan. Diremehkan orang, dihina atau sekedar tak dihargai bukanlah hal aneh. Bisa jadi sudah makanan sehari hari. Tapi semua menjadi pelajaran hidup yang berharga karna nyatanya tak ada satupun luput dari perhitunganNya. Ya, semangkuk mie ayam ini adalah bukti Maha Cinta Allooh swt atas sebuah ketulusan. Suatu saat matanya tampak sendu. Tatapannya kosong menerawang dalam lamunannya. Saat itu kondisi fisiknya pun jadi melemah. "Bapak salah apa ya?" rasa gemuruh didada ini bisa jadi tak terkendali jika bukan karna lelaki ini yang mendidiknya. Perlu waktu untuk menenangkan hatinya bahwa itu bukan salahnya jika ada yang salah memahami semua kebaikannya. Ia bukanlah orang yang gila hormat. Ia hanya ingin diakui sebagai seorang saudara, teman atau apapun itu yang selama ini selalu menganggap mereka ada. " ya sudahlah...aku terima" tak ada sakit hati walaupun ia tak mengerti. ya sudahlah...berarti ya sudahlah. Ya, semangkuk mie ayam ini hanya untuk yang penuh cinta dihatinya. Mungkin yang mengerti itu adalah seorang kakek sepuh yang sudah tidak bisa banyak bergerak nge-mie bareng bersama anak anak. Satu persatu anaknya bergantian suapin ayahnya itu. Penuh cinta. Ketika ditanya, sang ayahlah yang memiliki menikmati cinta dengan semangkuk mie ayam sido mampir H.Ngatimin. Atau juga seorang ibu yang hampir dua hari sekali mampir untuk nge-mie dimasa ia masih bisa berjalan sampai saat ini harus memakai kursi roda karna stroke. Atau sepasang suami istri yang selalu datang berdua tapi pesanannya tiga mangkuk mie ayam bakso. Atau anak usia tk yang setiap hari nge-mie karna dia tidak doyan nasi dan hanya mie sido mampir H.Ngatimin yang dia mau makan. Atau masih banyak kisah lain yang mereka datang karna cintanya. Ya, semangkuk mie ayam ini adalah bukti Allooh swt "mboten sare". Melewati lintasan waktu dan akan selalu terus bergerak maju untuk menghadapi waktu yang lain. Biarlah kisah yang lain menjadi kisah. dan semangkuk mie ayam bakso ini pun akan terus menuliskan kisahnya. yuli www.sidomampir.id Foto by IG visit bogor